BANJARMASIN, kalimantanprime.com – Lautan manusia memadati area parkir barat Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Sabtu malam (21/6/2025), dalam acara religi bertajuk Barito Putera Bersholawat yang diselenggarakan dalam suasana kebersamaan dan semangat cinta kepada Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam.
Momentum ini terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan perayaan hari lahir ke-50 Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) sekaligus Owner PS Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman. Dalam suasana yang syahdu, acara ini menjadi simbol perpaduan antara nilai-nilai spiritual, kebersamaan, dan kecintaan terhadap budaya Banua.
Barito Mania, Syekher Mania, serta masyarakat dari berbagai penjuru Kalsel larut dalam lantunan shalawat yang dipimpin langsung oleh ulama kharismatik, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Didukung 10 grup hadrah lokal serta tata cahaya spektakuler, suasana malam menjadi penuh khidmat meski sempat dihiasi rintik hujan.
Hasnuryadi hadir bersama istri, Hj. drg Ellyana Trisya Hasnuryadi, dan didampingi sejumlah tokoh seperti Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, keluarga besar Hasnur Group, serta jajaran pejabat Pemprov Kalsel. Acara dibuka dengan lagu-lagu religi, termasuk “Mabruk Alfa Mabruk” sebagai bentuk penghormatan ulang tahun bagi Hasnuryadi.
Dalam sambutannya, Hasnuryadi menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas segala doa dan cinta yang mengalir kepadanya. Ia menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kegiatan positif yang menyatukan masyarakat Banua.
“Kita ingin terus melanjutkan warisan Abah H. Sulaiman HB dan Mama Hj Siti Nurhayati. Sepak bola, nilai keagamaan, dan budaya bisa berjalan berdampingan demi kemajuan Kalimantan Selatan,” ujarnya di hadapan ribuan jemaah.
Tak hanya menjadi ajang shalawat, malam itu juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan skuad PS Barito Putera musim 2025/2026. Di bawah asuhan pelatih kawakan Stefano “Teco” Cugurra, tim Laskar Antasari kini diperkuat sejumlah pemain baru seperti Gian Zola, Wildan Ramdhani, dan Hargianto.
Hasnuryadi menegaskan, Barito Putera bukan hanya tim sepak bola yang berjuang di lapangan hijau, melainkan juga membawa delapan nilai utama dalam tim, yakni Cinta, Kekeluargaan, Persatuan, Semangat, Harga Diri Banua, Istiqamah, Loyalitas, dan Tekad untuk mengharumkan nama Banua.
Dalam kesempatan tersebut juga diresmikan Majelis Taklim Nur Sulaiman yang diprakarsai Hj. drg Ellyana Trisya, sebagai wadah dakwah dan pendidikan rohani yang menggabungkan nama H. Sulaiman HB dan Hj. Nurhayati sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan keduanya.
Acara ditutup dengan tausiah oleh KH Rasyid Ridho, dan lantunan shalawat seperti “Ya Hanana” dan “Maula Ya Shalli wa Sallim”, serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, menegaskan bahwa cinta tanah air dan iman bisa berpadu dalam harmoni. (Ray)