Proses pencarian korban.
KOTABARU, kalimantanprime.com – Sebuah kecelakaan kerja terjadi saat proses normalisasi Sungai Jupi di Desa Stagen, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Rabu (21/5) sekitar pukul 18.00 WITA. Sebuah alat berat jenis ekskavator milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) terbalik akibat diterjang arus deras, diduga akibat luapan air pegunungan usai hujan lebat.
Saat insiden terjadi, ekskavator tersebut sedang dioperasikan oleh Suparno (57), warga Jalan Raya Sragen. Naas, operator masih berada di dalam kabin saat alat berat itu terseret dan akhirnya terbalik di aliran sungai.
Tim gabungan dari Dinas PU, Basarnas, Polsek Pulau Laut Utara, TNI AL, dan relawan langsung bergerak ke lokasi begitu menerima laporan sekitar pukul 20.00 WITA. Proses evakuasi ekskavator dilakukan menggunakan tiga unit alat berat lainnya.
“Ekskavator berhasil kami angkat, namun korban tidak ditemukan di dalam kabin. Pencarian langsung kami lanjutkan di perairan sekitar,” ujar salah satu petugas di lapangan.
Operasi pencarian dilanjutkan Kamis pagi (22/5) pukul 07.00 WITA setelah sempat dihentikan sementara tengah malam. Tim menyusuri aliran sungai hingga radius dua kilometer dari lokasi kejadian, menggunakan perahu karet milik Basarnas dan satu perahu milik warga. Warga juga memasang jaring di bagian hilir untuk mengantisipasi jika korban terbawa arus lebih jauh.
Koordinator Pos Basarnas Kotabaru, Adi Maulana, menjelaskan bahwa pencarian akan dilakukan selama tujuh hari sesuai prosedur. "Jika dalam tujuh hari korban belum ditemukan, akan kami evaluasi dan laporkan ke pimpinan serta keluarga korban. Namun, jika ada tanda-tanda keberadaan korban, pencarian akan diperpanjang," tegasnya.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lokasi kejadian demi keselamatan dan kelancaran proses evakuasi.
Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap Suparno masih terus dilakukan oleh tim gabungan. (San)