
Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Selatan, Klaus Johannes Apoh Damanik. (Foto: MC Kalsel)
BANJARMASIN, kalimantanprime.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Kalimantan Selatan merilis proyeksi cuaca untuk Desember 2025, yang menunjukkan sebagian besar wilayah Kalsel berpeluang diguyur hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi, berada pada kisaran 200–400 milimeter.
Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Selatan, Klaus Johannes Apoh Damanik, mengingatkan pentingnya kewaspadaan menghadapi puncak musim hujan akhir tahun.
“Berdasarkan analisis klimatologis, curah hujan pada Desember 2025 di Kalimantan Selatan diprediksi berada pada kisaran 200 hingga 400 milimeter. Sebagian daerah lainnya juga berpotensi menerima hujan dengan intensitas lebih rendah di rentang 150–200 milimeter,” ujarnya melalui informasi yang disebar kepada masyarakat Kalsel, Sabtu (29/11/2025).
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa beberapa wilayah seperti Kotabaru, Tanah Bumbu, dan Tanah Laut diproyeksikan menerima curah hujan 150–200 mm. Sementara itu, daerah dengan potensi hujan lebih tinggi di rentang 200–300 mm hingga 300–400 mm meliputi hampir seluruh kabupaten/kota di Kalsel, termasuk Balangan, Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin, serta Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin.
BMKG juga menyampaikan bahwa sifat hujan pada Desember 2025 diperkirakan berada pada kategori Normal (85–115%) di seluruh wilayah Kalsel, menandakan tidak adanya indikasi anomali iklim yang signifikan.
Hampir semua daerah pun diprediksi mengalami pola hujan sesuai kondisi klimatologis tahunan. Meski demikian, BMKG mengingatkan perlunya kesiapsiagaan, terutama di area yang selama ini dikenal rawan banjir dan longsor.
“Kami mendorong koordinasi lintas sektor baik pemerintah daerah maupun masyarakat untuk memperkuat mitigasi. Langkah antisipatif dini akan sangat membantu meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi di puncak musim hujan,” katanya.
Memasuki periode hujan intensif, BMKG merekomendasikan peningkatan upaya mitigasi seperti pemeriksaan sistem drainase, normalisasi aliran sungai, kesiagaan warga yang tinggal di daerah rawan longsor dan bantaran sungai, serta koordinasi berkelanjutan antara pemerintah, masyarakat, dan relawan kebencanaan. (MC Kalsel/Ril)