Di setiap titik operasi hulu migas, selalu ada denyut kehidupan baru yang tumbuh. Dari semangat masyarakat yang berdaya, dari energi yang tak hanya menggerakkan mesin, tetapi juga menyalakan masa depan.
Hulu migas kini bukan sekadar urusan eksplorasi dan produksi, melainkan juga tentang bagaimana kekayaan alam dikelola dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan — dari ujung barat di Aceh hingga timur di Papua.
Tantangan Global dan Transformasi Energi
Dunia tengah menghadapi tantangan besar berupa pemanasan global dan krisis iklim yang mengubah cara manusia memproduksi serta menggunakan energi. Transisi menuju ekonomi rendah karbon menuntut seluruh sektor, termasuk industri hulu migas, beradaptasi dengan paradigma baru: bisnis yang berkelanjutan, bertanggung jawab, dan berkeadilan sosial.
Perubahan ini juga mengubah cara pandang terhadap industri energi di Indonesia. Kegiatan eksplorasi dan produksi kini tidak lagi diukur semata dari volume dan efisiensi, tetapi juga dari nilai keberlanjutan yang dihasilkan.
Hulu migas berperan penting dalam memperkuat ketahanan energi sekaligus ketahanan pangan nasional, sejalan dengan semangat Nawa Cita, yang menekankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Komitmen Hulu Migas di Forum PPM SKK Migas Kalsul
Komitmen tersebut ditegaskan kembali dalam Forum Program Pengembangan Masyarakat (PPM) SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) yang digelar di Surabaya, Selasa (21/10/2025).
Forum ini mempertemukan SKK Migas, KKKS, pemerintah daerah, BUMD, serta mitra pelaksana CSR untuk memperkuat sinergi pembangunan sosial di sektor hulu migas.
Sebagai institusi yang mengemban mandat pengelolaan industri strategis negara, SKK Migas terus mempelajari dinamika sosial di wilayah operasi. Melalui pembaruan PTK 017 Buku 3, SKK Migas memperkenalkan metodologi baru untuk mengukur tata kelola program dan dampak sosial secara lebih terukur dan akuntabel.
Langkah ini menjadi tonggak penting agar setiap kegiatan sosial tidak hanya bersifat simbolik, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Forum Inspiratif dan Kisah Sukses Lokal
Forum PPM Kalsul tahun ini dikemas dalam suasana hangat dan inspiratif.
Kegiatan dibuka dengan paparan SKK Migas tentang strategi memperkuat implementasi social investment berbasis data dan dampak.
Sesi dilanjutkan dengan kisah sukses Ibu Rudi, pemilik Rumah Makan Bu Rudi — ikon kuliner Surabaya yang menjadi contoh nyata bagaimana UMKM lokal mampu tumbuh menjadi nasional berkat inovasi, ketekunan, dan kemitraan yang kuat.
Turut hadir Deryansha Azhary, podcaster muda penggerak ekonomi kreatif, yang membagikan pengalamannya membangun usaha adaptif di tengah perubahan zaman.
Sementara ExxonMobil dan Pertamina berbagi praktik terbaik dalam menjalankan program pemberdayaan UMKM di wilayah operasi mereka.
Semua kisah tersebut menggambarkan satu pesan yang sama: kolaborasi antara industri, pemerintah, dan masyarakat dapat menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Membangun Ekosistem Ekonomi Inklusif
Forum ini juga menekankan pentingnya integrasi data UMKM, kolaborasi lintas lembaga, serta digitalisasi dalam pelaksanaan PPM.
Pendekatan tersebut mendorong pergeseran paradigma CSR — dari sekadar kegiatan bantuan menuju pembentukan ekosistem ekonomi lokal yang kuat, mandiri, dan inklusif.
Melalui kolaborasi ini, sektor hulu migas diharapkan dapat melahirkan program sosial yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat, sekaligus memperkuat fondasi pembangunan daerah.
Energi yang Menghidupkan
Lewat berbagai inisiatif social investment, sektor hulu migas berupaya mengembalikan nilai dari sumber daya alam kepada masyarakat di sekitarnya.
Dari program pendidikan dan wirausaha di Aceh, pengembangan koperasi nelayan di pesisir Riau, hingga pembentukan sentra UMKM di Kalimantan dan Sulawesi — semua menjadi bukti bahwa energi dari bumi telah ditransformasikan menjadi energi sosial yang menumbuhkan kehidupan.
Energi yang diangkat dari kedalaman bumi, kini menjadi energi yang mengangkat martabat manusia.
Menjaga Alam, Menjaga Masa Depan
Kesadaran terhadap tanggung jawab lingkungan menjadi fondasi utama dalam setiap kegiatan operasi hulu migas.
SKK Migas bersama KKKS terus memperkuat praktik ramah lingkungan melalui efisiensi energi, pengelolaan limbah terpadu, konservasi kawasan pesisir, dan pemulihan lahan pascaoperasi.
Prinsip ini menegaskan bahwa keberlanjutan energi hanya akan tercapai bila alam dijaga dengan sungguh-sungguh.
Kalsul: Etalase Kolaborasi Sosial Hulu Migas Nasional
Wilayah Kalimantan dan Sulawesi kini menempati posisi strategis sebagai etalase kolaborasi sosial hulu migas nasional.
Di bawah koordinasi SKK Migas Perwakilan Kalsul, berbagai KKKS menampilkan praktik terbaik dalam membangun kemitraan dengan pemerintah daerah, BUMD, dan masyarakat.
Pendekatan partisipatif dan berbasis data sosial ini menjadi referensi nasional dalam menjalankan program pengembangan masyarakat yang adaptif terhadap dinamika lokal.
Dengan sinergi semacam ini, Kalsul tidak hanya menjadi wilayah operasi migas yang produktif, tetapi juga ruang pembelajaran sosial — tempat energi kembali menjadi kehidupan.
Dari Hulu untuk Indonesia
Social investment di sektor hulu migas bukan hanya bentuk tanggung jawab sosial korporasi, tetapi juga cerminan visi masa depan bangsa.
Industri energi kini tidak hanya menggali sumber daya, tetapi juga menanam nilai kehidupan.
Dari Sabang sampai Merauke, hulu migas hadir bukan hanya sebagai penghasil energi nasional, tetapi juga sebagai penggerak perubahan sosial dan ekonomi daerah.
“Kehidupan masyarakat seperti apa yang kita inginkan di masa depan, sangat bergantung pada bagaimana kita menjalankan bisnis hari ini.”
Dengan langkah berkelanjutan yang berpihak pada manusia dan alam, hulu migas Indonesia sedang menulis bab baru — bab tentang energi yang tidak hanya menggerakkan mesin, tetapi juga menghidupkan harapan.
Oleh: Arie Nauvel Iskandar
Pengamat Kebijakan dan Komunikasi Publik, Ketua Umum Indonesia Public Affairs Community (IPAC), Anggota Dewan Pembina ASKINDO, Pegiat ESG dan HAM
