Breaking News
Loading...

Puja Mandela Rilis “Cerita yang Lalu”: Balada Reflektif di Tengah Dunia yang Terluka

 

Musisi sekaligus jurnalis asal Kalimantan Selatan, Puja Mandela, merilis single terbarunya berjudul “Cerita yang Lalu”

TANAHBUMBU, kalimantanprime.com — Musisi sekaligus jurnalis asal Kalimantan Selatan, Puja Mandela, merilis single terbarunya berjudul “Cerita yang Lalu”, sebuah balada sederhana dengan lapisan makna yang dalam.

Lagu yang diproduksi di Beehive Home Studio Recording ini memadukan vokal hangat Puja Mandela dan petikan gitar akustik yang ia mainkan sendiri. Sang produser, Prima Yuda Prawira, juga mengambil banyak peran, termasuk menambahkan sentuhan piano ala Nicky Hopkins yang memperkaya atmosfer lagu.

Sejak bait pembuka, “Kita bertemu kembali, saat dunia sedang terluka…”, pendengar diajak menyusuri ruang batin dua jiwa yang berhadapan di tengah dunia yang penuh luka—ketidakadilan, perang, korupsi, hingga udara yang tercemar karena kerakusan manusia.

Melalui metafora empat elemen—udara, api, debu, dan hujan—Puja Mandela menghadirkan perjalanan dari kehilangan menuju penerimaan. Bukan untuk melupakan, melainkan untuk berdamai dengan masa lalu.

Refrain-nya mengulang kalimat sederhana namun kuat:

“Kau dan aku, cerita yang lalu / Api yang menyala menjadi debu.”

Lagu ini kemudian ditutup dengan baris lirih yang tak berulang:

“Hujan yang sengaja, jatuh dari udara / Menghapus jejak, cerita kita berdua.”

Jika dalam “Lagu untuk Nada” Puja menulis dengan lugas, “Dunia penuh dusta, tapi yakinlah kau tak terluka,” maka lewat “Cerita yang Lalu” ia menegaskan kedewasaannya sebagai penulis lagu—lebih reflektif, penuh metafora, dan tetap menyentuh.

Visual cover single ini juga menarik perhatian: Puja menampilkan pertemuan dirinya versi dewasa dan versi masa kecil yang dibuat menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI). Ia menyebut karya visual tersebut sebagai “percakapan dengan diri sendiri”—tentang penerimaan dan keikhlasan terhadap masa lalu.

 “‘Cerita yang Lalu’ bukan sekadar lagu untuk meratapi kehilangan, tetapi menegaskan bahwa kehilangan adalah bagian dari kehidupan,” ujar Puja Mandela, penulis buku esai Tak Semua Hal Harus Masuk Akal.

Single “Cerita yang Lalu” akan tersedia di Spotify, YouTube Music, dan Apple Music mulai 29 Oktober 2025.


Lebih baru Lebih lama