Camat Sungai Durian Raden Rahmat Mada
(pakai batik) bersama Kepala Desa Gendang Timburu Yunuari
KOTABARU, kalimantanprime.com – Komunitas pencinta motor trail kembali menggelar event tahunan yang dinanti-nanti, Jelma 4, yang akan berlangsung pada Sabtu, 20 September 2025, di kawasan wisata alam Mahingau, Desa Gendang Timburu, Kecamatan Sungai Durian.
Kegiatan yang kini memasuki edisi keempat ini bukan sekadar ajang adrenalin para rider, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkenalkan potensi wisata alam Gendang Timburu ke khalayak luas.
Kepala Desa Gendang Timburu, Yunuari, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan demi menyukseskan kegiatan ini. “Kami bersama warga dan panitia telah bekerja keras untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Jelma 4 ini bukan hanya ajang olahraga, tapi juga bentuk promosi wisata dan hiburan bagi masyarakat kami yang haus akan kegiatan positif,” ungkapnya saat ditemui Kamis (18/9).
Ia juga menambahkan bahwa meskipun fasilitas di objek wisata Mahingau masih terbatas, semangat untuk menjadikan daerah ini sebagai destinasi wisata terus tumbuh. “Dengan adanya kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Mahingau punya potensi besar. Semoga ini menjadi langkah awal menuju pengelolaan wisata yang lebih baik dan berkelanjutan.”
Camat Sungai Durian, Raden Rahmat Mada, dalam wawancaranya pada Jumat (19/9), juga menyampaikan apresiasi terhadap terselenggaranya event tahunan ini. “Alhamdulillah, tahun ini Jelma 4 bisa kembali dilaksanakan. Terima kasih kami ucapkan kepada Pemerintah Desa Gendang Timburu dan juga kepada pihak Cahaya Berkembang yang telah memfasilitasi kegiatan ini,” ujarnya kepada Kalimantanprime.com
Acara ini menjadi ajang silaturahmi antar rider dari berbagai daerah dan bentuk nyata kebersamaan warga. Selain itu, kegiatan ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama bagi pelaku UMKM di sekitar lokasi wisata.
Salah satu Panitia menyampaikan terkait Jelma 4 yang digelar di Mahingau Rocky Hills Desa Gendang Timburu, lokasi baru ini dipilih di dekat jalan utama untuk memudahkan akses peserta dan penonton.
“Jalur lama sudah tidak memungkinkan lagi karena lahannya terbatas. Lokasi yang terlalu jauh ke dalam juga mengurangi minat peserta. Dengan lokasi baru yang lebih strategis, kami optimis partisipasi akan meningkat,” jelas salah satu panitia.(San)
