Breaking News
Loading...

Kai Oyong, Pahlawan Lingkungan Kotabaru Raih Penghargaan Wana Lestari Nasional


KOTABARU
, kalimantanprime.com – Kerja keras Abdul Mulud, atau yang akrab disapa Kai Oyong (65), mantan Kepala Desa Sarang Tiung, Kecamatan Pulau Laut Sigam, akhirnya membuahkan hasil manis. Ia berhasil meraih Juara II Wana Lestari 2025 dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut), sebuah penghargaan bergengsi tingkat nasional bagi pegiat lingkungan hidup.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar di Jakarta, pada 15 Agustus 2025.

“Bagi saya, penghargaan ini seperti mimpi. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, termasuk PT Arutmin, KPH, PHLs, Kemenhut, Pemkab Kotabaru, dan Mubadala. Setelah semua ini dibangun, mari kita jaga bersama,” ujar Kai Oyong saat ditemui Kalimantanprime.com di Objek Wisata Mamake.

Sejak 2012, Kai Oyong menjadi penggerak Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Jasling, yang beranggotakan 139 orang dari Desa Sarang Tiung dan Tirawan. Mereka mengelola lahan seluas 500 hektar yang dulunya kritis dan terbengkalai.

Kai Oyong (65), mantan Kepala Desa Sarang Tiung, Kecamatan Pulau Laut Sigam

Perjuangan berat dimulai pada 2017. Meski sempat dicemooh karena dianggap “gila” mengajak warga menanam dan mengelola lahan, keyakinannya tak pernah goyah. Kini, kawasan tersebut berubah menjadi hutan lindung produktif sekaligus destinasi wisata alam.

“Dulu orang ragu. Tapi saya yakin hutan ini bisa jadi sumber penghidupan sekaligus wisata. Nyatanya, terbukti benar,” kata Kai Oyong.

Keindahan perpaduan hutan, laut, dan pegunungan membuat kawasan itu kini menjadi magnet wisata. Bukan hanya wisata lokal, berbagai event nasional bahkan internasional pernah digelar di sana.

Dari festival jazz, lomba layang-layang, hingga olahraga ekstrem seperti paralayang dan gantole.yg Atlet dari Rumania, Korea, hingga Thailand pun pernah menjajal langit Kotabaru dari kawasan tersebut.

“Kami pernah menggelar event nasional yang diikuti perwakilan dari 16 provinsi. Ini membuktikan pariwisata berbasis alam punya potensi besar,” ungkapnya bangga.

Bagi Kai Oyong, penghargaan Wana Lestari bukanlah puncak, melainkan awal perjuangan baru untuk menjaga kelestarian hutan.

“Jangan berharap gaji dulu. Berjuanglah dulu. Coba temukan inovasi baru,” pesannya untuk generasi muda.

Ia berharap, pemerintah daerah bersama masyarakat terus mendukung agar hutan dan wisata alam Kotabaru tetap lestari serta menjadi sumber kesejahteraan bersama.(San) 

Lebih baru Lebih lama