KOTABARU, kalimantanprime.com — PT Pegadaian terus memperkuat peran strategisnya dalam mendorong pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Salah satu terobosan yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat adalah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan, dengan proses cepat dan bunga super ringan hanya 3% per tahun.
Dalam kunjungan media kalimantanprime.com ke Unit Pegadaian Kotabaru, Kepala Cabang Pegadaian Batulicin, Edy Siswanto, mengungkapkan bahwa KUR yang disalurkan Pegadaian menyasar pelaku usaha kecil yang memiliki izin dan aktivitas usaha yang berjalan aktif minimal selama enam bulan.
“Yang penting ada usaha yang jalan, punya izin, dan bisa dibuktikan aktivitasnya. Tidak perlu jaminan apapun,” jelas Edy.
KUR tanpa agunan ini memberikan plafon pinjaman maksimal hingga Rp10 juta, sementara untuk kebutuhan modal yang lebih besar namun tetap tanpa agunan, Pegadaian menawarkan program alternatif seperti Ultramikro (UMi). Adapun untuk pembiayaan berbasis jaminan seperti emas atau BPKB, proses pencairan dana bahkan bisa dilakukan hanya dalam 10 menit, selama barang agunan tersedia.
Nasabah aktif Pegadaian Unit Kotabaru saat ini tercatat sekitar 2.500 orang, dan sekitar 1.500 orang di Unit Dirgahayu yang rutin bertransaksi. Meski sebagian nasabah bersifat inaktif, mereka tetap kembali ketika membutuhkan.
“Kalau sudah tidak butuh, mereka berhenti sementara. Tapi saat ada kebutuhan mendesak, mereka datang lagi,” ujar petugas Pegadaian.
Salah satu nasabah dari Desa Rampa, seorang pelaku UMKM, mengaku bahwa KUR dari Pegadaian sangat membantu mengembangkan usahanya.
“Selain prosesnya cepat, bunganya juga ringan dan tidak pakai jaminan,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Mas Slamet, pedagang keliling asal Desa Baharu Utara, menuturkan bahwa bantuan modal dari KUR Pegadaian membuatnya mampu menambah stok dagangan.
“Pengurusannya mudah, bunganya ringan, dan tanpa jaminan. Sangat membantu,” katanya.
Menjelang tahun ajaran baru atau momen Hari Raya, Pegadaian kerap menjadi tumpuan masyarakat untuk mengatasi kebutuhan mendesak seperti biaya sekolah atau keperluan Lebaran. Pinjaman mikro bahkan dimulai dari nominal kecil, yakni Rp50 ribu, dengan sistem cicilan fleksibel — baik per bulan maupun per empat bulan, tergantung tenor dan kemampuan nasabah.
“Kalau pinjam Rp1 juta, bunganya hanya sekitar Rp23–24 ribu setahun. Per bulan cuma Rp12 ribu. Sangat ringan dan terjangkau,” ujar Edy.
Proses pengajuan KUR di Pegadaian rata-rata hanya memakan waktu tiga hari kerja, asalkan seluruh dokumen lengkap. Namun, nasabah tetap diwajibkan hadir langsung untuk proses verifikasi, termasuk pengecekan melalui SIKP (Sistem Informasi Kredit Program) dan Pervindu. Riwayat kredit juga menjadi faktor penting dalam penentuan kelayakan.
Hingga kini, layanan Pegadaian di Kabupaten Kotabaru tersedia di dua unit — yaitu Unit Pusat Kota dan Unit Dirgahayu, di bawah pengawasan Cabang Batulicin. Keduanya aktif melayani masyarakat dengan berbagai produk pembiayaan, mulai dari pinjaman usaha, pembiayaan emas, hingga cicilan fleksibel.
Komitmen Pegadaian untuk UMKM Daerah
Dengan akses pinjaman yang mudah, bunga yang kompetitif, dan proses yang cepat, Pegadaian tampil sebagai mitra keuangan rakyat yang bukan hanya kredibel, tapi juga berempati terhadap kondisi ekonomi masyarakat, terutama pelaku usaha kecil di daerah.
“Kami pastikan, Pegadaian hadir bukan hanya sebagai tempat gadai, tapi juga sebagai solusi keuangan masyarakat kecil. Ini bagian dari komitmen kami membangun ekonomi daerah,” tutup Edy Siswanto. (San)