Breaking News
Loading...

Kadiskop UKM Kalsel Dorong Penguatan Koperasi Merah Putih sebagai Motor Ekonomi Daerah

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai saat podcast “Ngonten Aja” (Ngobrolin Tentang Kerjaan) yang diproduksi oleh Bidang Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalsel. (Foto: MC Kalsel). 

BANJARBARU
, kalimantanprime.com – Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan, Gusti Yanuar Noor Rifai, menekankan pentingnya peran Koperasi Merah Putih sebagai penggerak utama dalam mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat di daerah.

Menurutnya, saat ini di Kalimantan Selatan telah terbentuk 2.013 Koperasi Merah Putih, namun yang aktif dan terdata dalam aplikasi koperasi baru sekitar 140 koperasi.

“Dari total 2.013 koperasi, sebanyak 140 diantaranya sudah berjalan dan memiliki kegiatan ekonomi mandiri. Sebagian sudah mengikuti pelatihan dari pemerintah pusat, sementara yang lain masih dalam proses pendampingan,” ungkapnya.

Pernyataan itu disampaikannya saat pengambilan gambar untuk tayangan podcast “Ngonten Aja” (Ngobrolin Tentang Kerjaan) yang diproduksi oleh Bidang Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Selatan, di Banjarbaru, Jumat (31/10/2025).

Program “Ngonten Aja” buatan Diskominfo Kalsel tersebut dapat disaksikan masyarakat melalui kanal Youtube “KalselMC” dan media sosial resmi, dengan menghadirkan berbagai narasumber serta liputan kegiatan menonjol di Banua.

Yanuar menjelaskan, koperasi yang belum aktif akan segera didampingi oleh tenaga pendamping yang telah disiapkan melalui program Kementerian Desa.

“Pendamping ini akan memberikan bimbingan teknis, membantu pengurus dan anggota koperasi dalam mengelola usaha, termasuk dalam penggunaan aplikasi digital yang sudah disiapkan,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan, koperasi yang telah memenuhi syarat dapat mengajukan proposal pinjaman modal usaha hingga Rp3 miliar ke pemerintah pusat. Meski demikian, banyak koperasi yang sudah bisa beroperasi secara mandiri dengan memanfaatkan iuran dan modal anggota.

“Artinya, koperasi di Kalsel ini sudah punya daya gerak sendiri. Ada yang menjual LPG, sembako, beras, menyediakan jasa transportasi, hingga layanan kesehatan seperti apotek dan klinik,” tambahnya.

Selain memperkuat ekonomi masyarakat, Koperasi Merah Putih juga berperan dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok. Misalnya, pembelian LPG langsung dari Pertamina memungkinkan koperasi menjual dengan harga lebih terjangkau, sementara beras dan pupuk dijual dengan memangkas rantai distribusi agar harga tetap stabil.

“Tujuannya adalah memotong mata rantai panjang antara produsen dan konsumen, sehingga masyarakat bisa membeli lebih murah, sementara petani dan pelaku usaha tetap diuntungkan,” kata Gusti Yanuar.

Ia menilai keberadaan koperasi ini sejalan dengan semangat ekonomi kerakyatan yang digagas Presiden. “Koperasi Merah Putih menjadi simbol gotong royong ekonomi. Uangnya berputar di desa, keuntungannya kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gusti Yanuar menuturkan bahwa arah pengembangan koperasi kini menuju era modern dan digital. Melalui aplikasi Koperasi Merah Putih, anggota bisa memantau laporan keuangan, mengecek ketersediaan barang, hingga bertransaksi secara daring.

“Kalau dulu hanya ketua dan bendahara yang tahu laporan keuangan, sekarang semua anggota bisa memantau langsung lewat aplikasi. Ini bentuk transparansi dan modernisasi koperasi kita,” imbuhnya.

Kalsel sendiri menjadi salah satu provinsi pertama yang mengimplementasikan sistem koperasi digital tersebut. Bahkan, sejumlah koperasi di Banjar dan Banjarbaru kini dijadikan model percontohan bagi daerah lain.

“Kami akan membuat semacam rumah model koperasi modern, agar kabupaten/kota lain bisa belajar dan meniru pola keberhasilannya,” ujarnya.

Selain itu, Gusti Yanuar menekankan pentingnya sinergi antara koperasi dan UMKM lokal dalam memperluas pasar produk unggulan daerah.

“Harapan kami, koperasi bukan hanya tempat simpan pinjam, tapi juga menjadi pusat ekonomi masyarakat desa yang memasarkan produk-produk lokal,” tuturnya.

Di akhir, ia mengajak masyarakat untuk bergabung menjadi anggota koperasi di wilayah masing-masing.

“Saya mengimbau masyarakat yang belum menjadi anggota, ayo bergabung. Koperasi ini bukan hanya wadah ekonomi, tapi juga tempat membangun masa depan bersama. Keuntungannya kembali ke daerah, manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” pungkasnya. (MC Kalsel/Ril)

Lebih baru Lebih lama