Mengangkat tema "Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis, dan Cinta Tanah Air", kegiatan ini melibatkan mahasiswa Unukase, perwakilan organisasi kepemudaan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta insan media.
Para peserta dibekali pemahaman tentang bahaya radikalisme dan terorisme, serta strategi pencegahannya. Materi disampaikan oleh narasumber HM Syarbaini Haira (Ketua Badan Pengelola Unukase) dan Dyah Kusumawati (narasumber nasional dan mantan jurnalis).
Kepala FKPT Kalsel, Dr. Ir. H. Muhammad Fauzi Makki, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja FKPT Kalsel Bidang Agama dan Media Tahun Anggaran 2025.
“Kita ingin mencegah tumbuhnya sikap intoleran dan radikal yang dapat berujung pada tindakan terorisme. Melalui kegiatan ini, kita libatkan elemen masyarakat dan kalangan pemuda untuk memperkuat ketahanan ideologi,” ujar Fauzi.
Ia menambahkan, berdasarkan riset, Kalimantan Selatan tergolong daerah dengan potensi serangan terorisme yang rendah, dan kondisi tersebut perlu dijaga agar tetap kondusif.
“Harapannya, kita bisa menuju kondisi Zero Attack,” tegasnya.
Fauzi juga menjelaskan bahwa ini merupakan kegiatan kedua FKPT Kalsel pada 2025, setelah sebelumnya kegiatan serupa digelar oleh Bidang Perempuan.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan Jaringan BNPT RI, Andityas Pranowo, menekankan pentingnya sinergi antara BNPT, pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat.
“Kami terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, termasuk melalui FKPT di 32 provinsi, untuk memberdayakan masyarakat dalam mencegah penyebaran paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme,” jelasnya.
Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari Pemerintah Kabupaten Banjar. Kepala Kesbangpol Banjar, Wasis Nugraha, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah pencegahan bersama Kominda, FKDM, serta didukung FKPT Kalsel.
Dari unsur kepolisian, Kabagops Polres Banjar AKP Matnur menyampaikan bahwa pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan melalui sinergi lintas sektor.
“Kami mengedepankan pendekatan intelijen, preemtif, preventif, hingga represif secara terukur agar kamtibmas tetap kondusif,” tandasnya.(Tim)
