KOTABARU, kalimantanprime.com -Kekompakan warga, sopir angkutan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, hingga aparat desa dan kecamatan terlihat nyata dalam upaya pemeliharaan jalan di Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru. Menjelang musim hujan, kondisi jalan dari Desa Sangking Baru menuju Jembatan Plasmen mulai mengalami kerusakan serius. Lubang-lubang yang muncul di sepanjang ruas jalan memicu keprihatinan dan aksi cepat dari para pengguna jalan.
Bang Jun, salah satu sopir angkutan TBS kelapa sawit, mengajak rekan-rekannya dan pihak terkait untuk segera bertindak.
"Jalan dari daerah Desa Sangking Baru sampai Jembatan Plasmen ini tampaknya perlu ditimbun batu kembali. Sekarang sudah mulai berlubang-lubang. Daripada nanti turun hujan dan kondisinya makin parah, sebaiknya segera dilakukan penanganan dengan penambahan batu," ungkapnya.
Ia menekankan bahwa jalan tersebut merupakan jalur vital bagi aktivitas angkutan hasil perkebunan sawit masyarakat sekitar.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Sungai Nipah, Dwi Putranto, yang juga ditunjuk sebagai Koordinator Lapangan, turut memberikan arahan kepada tim teknis. Ia meminta agar penanganan jalan di wilayah Desa Sungai Kupang Jaya ke Desa Sukamaju, serta arah SP 1 dan SP 2, segera dilakukan.
"Hasil rapat kemarin, ada beberapa titik di daerah sana yang perlu ditimbun batu. Dikondisikan segera, gunakan dana kas kita saja," tegas Dwi saat memberikan arahan di lapangan, Kamis (24/07/2025).
Dana kas yang dimaksud merupakan hasil patungan dari petani kelapa sawit, pengepul, serta para sopir angkutan TBS yang tergugah untuk memperbaiki kampungnya secara swadaya.
Langkah cepat ini mendapat apresiasi dari Camat Kelumpang Selatan, Akhmad Mawardi, S.Ag.,
"Kami sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kekompakan para sopir serta kerja sama yang terjalin antara Forkopimcam dan pemerintah desa. Ini adalah contoh nyata gotong royong untuk menjaga fasilitas umum. Semoga kekompakan ini terus berlanjut," ujarnya.
Apresiasi serupa datang dari Kapolsek Kelumpang Selatan, Ipda Budi Murahman.
"Luar biasa, saya sangat mengapresiasi kepala desa bersama warga yang telah bersedia menyisihkan rezekinya untuk perbaikan kampung. Yang penting kegiatan ini dijalankan dengan amanah dan transparan agar hasilnya benar-benar bisa dirasakan masyarakat," katanya.
Tokoh lain yang juga dikenal sebagai penggerak awal gerakan ini adalah Ipda Ekhsan Wahyudi, mantan Bhabinkamtibmas Desa Sungai Kupang Jaya dan kini bertugas di Biro Intelkam Polres Kotabaru. Ia merupakan sosok yang pertama kali menginisiasi pertemuan antara petani, sopir, dan pengepul TBS.
"Sesuatu yang dikerjakan dari hati akan menghasilkan karya luar biasa. Saya ingin mengetuk hati masyarakat yang punya penghasilan lebih agar ikut menjaga lingkungan dan jalan demi Kotabaru Hebat. Kalau bukan kita, siapa lagi? Ayo kita berkolaborasi!" pungkasnya.
Aksi gotong royong ini menjadi contoh nyata solidaritas warga dalam menghadapi tantangan infrastruktur, sekaligus membuktikan bahwa kolaborasi antar elemen masyarakat mampu menghadirkan solusi yang berdampak langsung bagi kehidupan bersama.(San)