BANJARMASIN, Kalimantanprime.com — Dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan memperkuat karakter generasi muda sejak dini, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menggelar kegiatan bertajuk "Satu Cinta Seribu Cerita", Rabu (25/6/2025) di Auditorium UIN Antasari Banjarmasin.
Kegiatan ini menyasar siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Banjarmasin sebagai bagian dari program kerja Bidang Perempuan dan Anak FKPT Kalsel, yang fokus pada pencegahan paham radikalisme dan terorisme sejak usia dini.
Acara diisi dengan sesi literasi kreatif, di mana anak-anak diajak untuk menceritakan cita-cita mereka, sekaligus diajak untuk menanamkan semangat kebangsaan dengan cara menyenangkan. Sebanyak 85 siswa dari SDN Kebun Bunga 4, SDN Kebun Bunga 6, SDN Kebun Bunga, dan beberapa madrasah ibtidaiyah di Kota Banjarmasin turut ambil bagian.
Kepala FKPT Kalsel, Dr. Ir. H. Muhammad Fauzi Makki, MP, menegaskan pentingnya membentuk karakter anak sejak usia dini agar mereka tidak mudah terpapar paham-paham ekstremisme di kemudian hari.
"Tahun ini kita fokus pada anak-anak. Kita beri ruang bagi mereka untuk bercerita, bermimpi, dan menyampaikan harapan dalam bentuk cerita. Jadi kegiatan ini mengandung pesan kebangsaan sekaligus hiburan edukatif," ujar Fauzi.
Tak hanya luring, kegiatan ini juga terhubung secara daring dengan siswa-siswi dari Kota Jakarta untuk memperluas jangkauan dan membangun interaksi lintas daerah.
Hadir narasumber nasional, Resha Rashtrapatiji, yang dalam materinya membawakan dongeng dengan tema cerita rakyat lokal sekaligus berbagi pesan dan kesan dari dongeng tersebut.
Kemudian, di sesi berikutnya, narasumber Dr Nur Alfu Laila, M.Pd (Ketua Jurusan Madrasah Ibtidaiyah UIN Antasari) meminta anak-anak untuk membuat surat tentang cita-cita dan harapannya.
Lebih lanjut, Fauzi menjelaskan bahwa FKPT Kalsel memiliki berbagai bidang yang mendukung upaya pencegahan terorisme, di antaranya Bidang Penelitian, Bidang Perempuan dan Anak, Bidang Pemuda, serta Bidang Agama. Seluruh bidang tersebut bersinergi dalam merancang program strategis yang sesuai dengan pendekatan kelompok sasaran masing-masing.
"Intinya, semua bergerak bersama demi satu tujuan, yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat sejak usia dini terhadap paham-paham yang mengancam persatuan dan kedamaian bangsa," pungkasnya. (Wamen)