BANJARMASIN, kalimantanprime.com - Proyek lelang yang ada di di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan oleh kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kalsel dipertanyakan.
Sebab, lelang proyek bernilai puluhan miliar rupiah itu dimenangkan oleh rekanan yang berada di urutan cukup jauh yakni berada urutan ke 8.
Diketahui proyek yang dilelang tersebut adalah pembangunan jaringan distribusi utama SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Banjarbakula 2025.
Proyek ini senilai Rp38.248.248.601,17 dilelang oleh Dinas PUPR Provinsi Kalsel akhirnya dimenangkan PT. CSP.
Ketua LSM Garda Taruna Nusantara Kalsel, Hery Yanto, mengaku heran mengapa PT CSP yang berada di posisi ke-8 dari total 10 peserta lelang bisa dimenangkan oleh panitia lelang di Dinas PUPR Kalsel.
“Kami menduga ada indikasi pengkondisian pemenang. Urutan ke-8 bisa menang, sementara banyak peserta lain yang secara logika menawarkan harga lebih efisien? Ini patut dipertanyakan,” ujarnya.
Koalisi LSM menilai proses lelang seperti ini berpotensi merugikan keuangan negara dan mencederai semangat transparansi dalam pengadaan barang dan jasa.
Hery Yanto menyerukan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan untuk segera menyelidiki dugaan kolusi dalam proyek tersebut.
“Kalau proses lelangnya saja sudah bermasalah, bagaimana kita bisa yakin dengan kualitas proyeknya nanti? Ini menyangkut air bersih, kebutuhan dasar masyarakat. Jangan main-main,” kata Hery Yanto.
Koalisi LSM memastikan akan terus mengawal kasus ini, bahkan berencana mengajukan laporan resmi jika aparat hukum untuk menyikapi masalah ini. (Tim)
