Breaking News
Loading...

Kapolsek Pimpin Pencarian Korban Serangan Buaya di Sungai Manunggul, Warga Diminta Waspada

Kapolsek Sungai Durian Iptu Tri Wibawa didampingi Camat Sungai Durian Raden Rahmad Mada lakukan koordinasi sebelum melakukan pencarian korban. 

KOTABARU
, kalimantanprime.com – Kapolsek Sungai Durian, Iptu Tri Wibawa, memimpin langsung upaya pencarian korban serangan buaya di Sungai Manunggul, Desa Manunggul Lama, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, pada Senin (19/5/2025). Dalam operasi tersebut, Kapolsek didampingi Camat Sungai Durian, Raden Rahmad Mada, tim Basarnas, serta masyarakat setempat.

Sebelum proses pencarian dimulai, dilakukan rapat koordinasi antara aparat keamanan, tim penyelamat, dan warga yang turut serta dalam pencarian. Tujuannya adalah untuk menyusun strategi agar upaya pencarian berjalan lebih efektif dan terarah.

“Kalau bisa dibagi dalam beberapa tim, itu akan lebih baik dan lebih maksimal, daripada kita semua menumpuk di satu tempat. Lebih baik dimaksimalkan,” ujar Iptu Tri Wibawa dalam arahannya.

Ia juga menekankan pentingnya keselamatan dan kehati-hatian dalam pelaksanaan pencarian.

“Kita jangan sembarangan. Oke, kita mencari, tapi jangan asal-asalan, jangan serampangan,” tegasnya.

“Karena ini sudah ada ahlinya, maka kita arahkan dengan baik. Jangan sampai serampangan, supaya pencarian bisa berjalan efektif,” jelasnya lebih lanjut.

Pembagian tim pencari dilakukan oleh pihak Basarnas, yang membentuk tiga tim dengan penempatan lokasi berbeda. Beberapa titik pencarian diidentifikasi berdasarkan informasi warga, termasuk area tikungan sungai yang disebut kerap menjadi lokasi kejadian serupa sebelumnya.

“Nanti setelah sore, kita kumpul lagi untuk evaluasi. Kita lihat titik mana yang belum ditelusuri,” tambah Iptu Tri.

Dalam kesempatan itu, Iptu Tri juga mengimbau warga agar tetap waspada dan mematuhi peringatan yang telah dikeluarkan pihak berwenang, mengingat Sungai Manunggul merupakan salah satu habitat buaya di wilayah Kotabaru.

Azis dari Basarnas, selaku koordinator lapangan, menjelaskan bahwa kasus ini berbeda dengan insiden tenggelam biasa. Karena melibatkan serangan buaya, arah pencarian tidak hanya mengikuti arus sungai.

“Kita tidak tahu pasti apakah korban sudah dimakan habis, masih berada di dalam perut, atau dimuntahkan kembali. Jadi pencarian harus lebih hati-hati dan menyeluruh,” ungkapnya.

Ia juga menyarankan agar tim pencarian menggunakan beberapa perahu secara bergantian dan tidak melakukan pencarian terlalu jauh dari titik awal.

Sementara itu, Camat Sungai Durian, Raden Rahmat Mada, turut mengimbau seluruh tim pencari agar mengutamakan keselamatan dalam setiap tahapan pencarian. 

"Jangan bertindak tergesa-gesa. Jika ada temuan, segera hubungi pihak berwenang. Penanganan jenazah sudah memiliki SOP yang jelas dan harus dijalankan oleh tim profesional," katanya.

Upaya pencarian korban akan terus dilakukan hingga hasil ditemukan, dengan evaluasi harian untuk menentukan titik-titik baru yang perlu disisir. (San) 

Lebih baru Lebih lama